Tuesday, October 5, 2010

Inspeksi Kebocoran Tube di Propane Condenser (Exchanger)

Dunia Inspeksi memang mengasyikan, banyak hal-hal tentang kegagalan peralatan operasi yang akan di bahas. Sebab-musabab, penelusuran kasus, sejarah operasi, kemudian mencari penyebab kegagalan dan finalnya membuat suatu kesimpulan yang akan melahirkan suatu rekomendasi.

Sudah 2 tahun belakangan ini saya dihadapkan suatu kasus tentang seringnya terjadi kebocoran pada tubing heat exchanger yang berfungsi sebagai propane condenser. propane condenser ini memakai media air laut sebagai pendinginya. Data menunjukan exchanger ini pertama kali di install dilingkungan offshore tersebut sejak tahun 2004, artinya pada umur empat tahun ia mengalami kegagalan berupa bocor di tubingnya.
Data material terpakai adalah sebagai berikut:

Tube Material : SB 111-70600 (CU Ni)
Shell Material : SA 516 Gr 70N
Data sheet propane condensernya sbb:
Service : Propane (shell side), Sea water (Tube side)
Tube Size : 19.05 mm (OD) x 1.245 mm (t) x 7616 mm (L)
Shell side size : 1092 mm (ID) x 19.05 mm (t) x 7442 mm (L)
Channel size : 1092 mm (ID) x (19.05 mm + 3 mm Clad) (t) x 656 mm (L)
Design Pressure of Tube side : 145 Psig
Design Pressure of Shell side : 290 Psig
Design Temperature of Tube/Shell : 288oF
Operating Pressure of Pump : 45.5 Psig
Sea Water flow : 1350 GPM
Berbagai study telah dilakukan, dalam hal ini studi oleh inspector internal dilapangan jabung, engineering dept, maupun melibatkan pihak luar (PT. Karzee Engineering dan CMPFA-UI), tahapan studi sbb:

Main Task; Site Survey, Collect relevant existing documents/drawings as required such as data sheets, P&ID, PFD, Etc.; Discuss Study Execution Plan; Research Suitable available material.

Deliverables; Material Selection Criteria
Ada sebelas item yang disoroti dari kegagalan kebocoran tube di propane condenser ini, yakni meliputi:
  1. Green product inside and outside tubes
  2. Green product on the partition plate
  3. Mud/lumpur air laut
  4. Rust (almost at entire surfaces)
  5. Green-brown product
  6. Black scale
  7. Shell inside tubes
  8. Eroded surface on the partition plate (located near the channel shell tip)
  9. Pit inside the leak tubes
  10. Crevice corrosion inside the leak
  11. Crevice corrosion inside the unleak tube

Kesimpulan.

Kesimpulan diambil dari hasil pengamatan, analisa data, kegagalan korosi pada propane condenser tersebut diakibatkan oleh kombinasi beberapa faktor sbb:

  • Partikel yang relatif besar memasuki equipment dan merusak bagian pasif film dari material tube adalah awal dari terjadinya kegagalan. solid partikel ini berupa, lumpur air laut dan pengotor-pengotor lain maupun unsur khlorin dari air laut.
  • The tubing failed by corrosion under deposit through the crevice corrosion
    mechanism. Particles of dirt such as mud, sand, silt and clay in the seawater that
    deposited inside the tubes during periods of low flow resulted in the differential
    aeration cell.

Rekomendasi:

  1. Diperlukan kontrol mutu air laut yang kan dipergunakan didalam proses propane condenser. Injeksi inhibitor korosi mungkin diperlukan dalam kasus seperti ini. Hal ini bertujuan untuk menurunkan oksigen kontent, khlor kontent dan spesies lain yang korosif.
  2. Menghilangkan berbagai macam pengotor yang sudah mengendap didalam peralatan
  3. Mamasang finer strainer mesh ( 20-60 strainer mesh akan leboh baik) atau memasang hydrocyclone untuk menghilangkan suspended solid dan abrasive particles
Salam dari Geragai.
Published by: cak basuki for http://www.cak-basuki.blogspot.com

No comments:

Post a Comment